Kategori Golongan Mampu Dan Tidak Mampu Berdasarkan Penghasilan?
KATEGORI GOLONGAN MAMPU DAN TIDAK MAMPU BERDASARKAN PENGHASILAN, BUKAN DARI YANG TELAH
DI HASILKAN
By: Ahmad Syafrudin MD
Karena
ramainya perbincangan mengenai pencabutan subsidi JKN BPJS dan KJP Plus DKI bagi yang memiliki sepeda motor lebih dari satu atau memiliki mobil, maka
saya coba ingin memberikan pandangan tentang Kategori golongan Mampu dan Tidak
Mampu.
Kita
langsung saja ke contoh yah..
Jika
Keluarga A memiliki 2 orang anak, dan memiliki penghasilan (suami + istri) 9jt
per bulan, Mereka hidup hemat.
Misalnya:
√ Makan
daging 2 minggu sekali
√ Jalan
jalan dalam kota setahun 2x
√ Beli
pakaian baru setahun 2x
√ HP yang
standar aja
Dst....
Dengan hidup
hemat nya itu si A bisa nyicil mobil 3jt setiap bulan selama 5 tahun.
Lalu,
Keluarga B
memiliki 2 orang anak dan memiliki penghasilan yang sama yaitu 9jt per bulan
(gabungan), tetapi mereka Boros..
Misal:
√ Selalu
makan enak (sering makan di restoran)
√ Tiap bulan
jalan jalan
√ Tiap bulan
beli pakaian baru
√ HP yang
terbaru
Dst...
Dengan
seperti itu si B tidak bisa menabung untuk beli mobil.
Lalu,
Apakah si A
golongan mampu?
Apakah si B
golongan tidak mampu?
Padahal,
penghasilan nya sama.
Pemerintah
seharusnya menetapkan golongan mampu atau tidak mampu berdasarkan penghasilan,
bukan dari apa yang telah di hasilkan.
Ada batas
atau kriteria dimana penghasilan tertentu masuk kategori golongan mampu dan
tidak mampu.
Post a Comment